Skip to main content

KRITIK PENGHAKIMAN PUISI IBU


Kritik dan esai merupakan karangan yang mengungkapkan gagasan pribadi penulisnya. Kritik lebih menekankan pada objektivitas dan penilain terhadap suatu hal. Sedangkan esai lebih menekankan pada subjektivitas.
Bila sebelumnya kita telah mempelajari tentang perbedaan kritik dan esai. Ada baiknya kita tahu juga jenis-jenis kritik dan esai. Kritik Tanggapan atau komentar kita terhadap suatu hal disebut juga kritik. Namun dalam beberapa konteks, sebagian orang menganggap kritik sebagai tanggapan yang tajam dan pedas. Dina Gasong dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Kritik Sastra (2018) berpendapat, di Indonesia istilah kritik ini dihindari karena cukup tajam, sehingga memunculkan sinonimnya seperti penyelidikan, pengkajian, telaah, atau ulasan.
Padahal kritik yang benar menganalisis suatu hal disertai dengan teori dan metode. Ada beberapa jenis kritik. Kritik ditinjau dari sifat asalnya terbagi menjadi dua, yaitu: Kritik akademik: tunduk pada peraturan penulisan yang baku dan mematuhi kaidah penulisan yang ketat. Kritik macam ini biasa memfokuskan pada bidang ilmu tertentu, dengan analisis menggunakan metode dan teori yang berkaitan. Kritik non akademik: tidak terlalu terikat pada kaidah penulisan, namun tetap baku. Tetap menganalisis menggunakan teori dan metode, namun penulis dapat mengeksporiasi gaya penulisannya. Jenis kritik berdasarkan tujuannya dapat dibedakan sebagai berikut: Kritik pemaknaan: kritik yang bertujuan untuk mengejar makna dengan menganalisis, mengidentifikasi, dan mengevaluasi Kritik penghakiman: kritik ditulis dengan pemikiran bahwa kritik tersebut diangkat sebagai hal yang akan memberikan keadilan. Kritik penilaian: kritik yang bertujuan menimbang baik buruknya suatu hal dengan mencari dan menentukan nilai hakikinya.
Jenis kritik berdasarkan orientasinya dapat dibedakan sebagai berikut: Kritik objektif: kritik yang memandang karya sastra sebagai sesuatu yang otonom, mandiri, bebas dari pengarang, pembaca dan dunia di sekelilingnya. Kritik mimetik: kritik yang memandang karya sastra sebagai tiruan ataupun representasi alam maupun kehidupan. Kritik pragmatik: kritik yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembaca seperti tujuan keindahan, pengungkapan emosi, atau pendidikan. Kritik ekspresif: kritik yang memandang karya sastra sebagai luapan atau ungkapan perasaan. Memfokuskan pada pikiran dan kejiwaan pengarang. 
Kritik Penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang teguh pada ukuran-ukuran karya seni tertentu, untuk menentukan karya seni itu baik atau tidak.

Puisi IBU

Maafkan Aku, Ibu


Karya: Anonim

Akulah sang pengukir mimpi

Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi

Yang hanyut oleh gelisah

Dan ditelan rasa bersalah

Ibu, kaulah matahariku

Terang dalam gelapku

Kau tuntun aku di jalur berliku

Yang penuh oleh batu

Ucapanmu bagaikan kamus hidupku

Aku berteduh dalam naungan doamu

Memohon ampunan darimu

Karena rida Allah adalah ridamu

Aku senang memilikimu Ibu

Karena engkau sinar hidupku

Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku

Ibu, maafkan aku

Comments

Popular posts from this blog

KRITIK PENGHAKIMAN Karya Sastra JUDICIAL CRITICISM

Kritik penghakiman (judicial criticism) ialah kritik sastra yang berusaha menganalisis karya sastra dan menerangkan efek-efek sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, tekniknya, dan gayanya, serta mendasarkan pertimbangan individual kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan atau keluar-biasaan karya sastra. Contoh kritik penghakiman dapat dilihat pada uraian berikut ini. Membaca baris permulaan roman singkat Hamidah barangkali orang akan menyangka, inilah satu di antara pengarang sebelum perang yang menulis dengan teknik lain. Tetapi ternyata setelah kita lanjutkan membaca beberapa kalimat, teknik penulisannya seperti pada umumnya karya-karya masa itu: merupakan garis lurus dari awal sampai akhir. Hanya pengarang menggunakan kalimat-kalimat yang boleh menjadi kalimat akhir cerita sebagai pembuka cerita. Plot lurus seperti ini, tanpak kecakapan pengarang akan mengundang kelemahan-kelemahan, di antaranya faktor rasa ingin tahu pembaca kurang terpusa...

Pertumbuhan dan tata cara tanam lada

Pada umur 3 tahun, tanaman sudah dapat dipanen dan pertumbuhannya mencapai ujung tiang penegak dengan ketinggian 3,5 cm. Selanjutnya hasilnya mulai bertambah sampai tanaman berumur 8 tahun, kemudian mulai menurun. Kalau tanaman dipelihara baik, tanaman masih dapat berproduksi sampai 15 tahun atau lebih. Sejak bunga keluar sampai buah masak, memakan waktu 7–9 bulan. Buah lada yang masih muda berwarna hijau muda, kemudian berubah menjadi hijau tua dan apabila sudah masak menjadi kuning kemerah-merahan. Pada tahap pembungaan dan pembuahan ini perlu diamati kemungkinan adanya serangan kepik penghisap bunga (Diplogompus hewetii) dan kepik penghisap buah Dasynus piperis. Kedua jenis hama ini sama-sama menimbulkan kehilangan langsung pada produksi lada (buah keriput, rontok, dsb). Pemberantasan kedua jenis hama ini dapat dilaksanakan dengan penyemprotan insektisida yang telah disetujui oleh Komisi Pestisida dengan frekuensi 2–5 kali per tahun tergantung pada berat ringannya serang...