Skip to main content

Kegunaan Api Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kegunaan Api Dalam Kehidupan Sehari-Hari – Salah satu faktor yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah api. Api sendiri merupakan suatu reaksi kimia yang berlangsung cepat terhadap suatu material yang terjadi selama proses pembakaran kimiawi dan mampu menghasilkan panas dan cahaya.

Api dapat terbentuk apabila terdapat 3 unsur penting yaitu panas, oksigen, dan bahan yang mudah terbakar. Dalam kehidupan sehari-hari manusia, api merupakan salah satu yang paling penting karena dapat mendukung kegiatan keseharian manusia. Untuk lebih jelasnya, berikut 10 kegunaan api dalam kehidupan sehari-hari.

    Sumber energi panas yang digunakan untuk memasak

Dalam memasak, manusia tentu saja membutuhkan energi panas agar makanan yang dimasak dapat matang dan layak untuk dikonsumsi.

 

    Sumber energi untuk proses endotermis

Endotermis atau endoterm merupakan reaksi yang menyerap kalor di lingkungan ke dalam sistem. Salah satu contoh proses endotermis adalah fotosíntesis, dimana proses itu sangat penting bagi tumbuhan hijau yang dikonsumsi manusia untuk memenuhi nutrisi tubuh.

    Sumber energi untuk proses pemisahan / pemurnian

Proses pemisahan / pemurnian termasuk destilasi dan ekstraksi. Proses tersebut sangat penting bagi kehidupan manusia.

    Sumber energi untuk penghangat ruangan

Dalam menghangatkan sebuah ruangan yang dingin yang diakibatkan oleh musim dan cuaca, manusia membutuhkan energi panas yang dihasilkan oleh api untuk menghangatkannya.

    Sumber penerangan

Api berguna sebagai sumber penerangan kehidupan manusia di waktu malam. Nyala obor, lilin, dan lentera merupakan beberapa pemanfaatan api yang dapat membantu menerangi di kala gelap.

    Sumber energi untuk mengurai material

Api berguna dalam mengurai material melalui pembakaran kimiawi, sehingga sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.

    Sebagai karya seni

Api dapat dijadikan karya seni dengan mengolahnya sedemikian rupa. Salah satu karya seni dari api yang paling sering dijumpai dalam kehidupan adalah kembang api.

    Sebagai pelindung dari hewan buas

Pada saat di hutan, menyalakan api unggun merupakan salah satu cara untuk menghindari serangan dari binatang buas. Hal ini disebabkan banyak binatang buas yang takut dengan energi panas dan nyala terang yang dihasilkan oleh api.

    Sumber energi panas untuk mengolah logam

Pengolahan logam untuk dijadikan beragam bentuk material memerlukan energi panas yang dihasilkan oleh api.

 

    Sumber energi panas untuk pembangkit listrik

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) juga memerlukan sumber energi panas dari api untuk memanaskan air dan menghasilkan uap untuk tenaga listrik.

Api memang memiliki banyak kegunaan dalam hidup manusia. Akan tetapi tetaplah bijak dalam menggunakannya karena penggunaan yang berlebihan juga akan berpengaruh buruk pada kehidupan manusia. Demikianlah pembahasan tentang 10 kegunaan api dalam kehidupan sehari-hari manusia. Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

ANALISIS PUISI “GAJAH DAN SEMUT” KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sastra adalah kegiatan kreatif manusia yang dijelmakan dalam medium bahasa. Membicarakan puisi berarti membicarakan kebahasaan puisi. Puisi sebagai salah satu karya sastra dapat dianalisis dari bermacam-macam aspeknya. Puisi adalah bagian dari karya sastra. Membicarakan puisi berarti membicarakan bahasa dalam puisi. Puisi merupakan karya estetis yang memanfaatkan sarana bahasa yang khas Suminto (dalam Diah Eka, 2016: 01). Setiap pengarang menulis puisi berdasarkan ekspresi perasaannya sehingga bahasa yang digunakan bisa dimaknai berbeda. Setiap puisi yang dibuat oleh penyairtentu memiliki makna dan arti di dalamnya yang tidak diketahui secara implisit. Puisi adalah bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dengan menggunakan bahasa pilihan. Puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan dan merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.  Apresiasi puisi tidak

KRITIK PENGHAKIMAN DAN IMPRESIONISTIK DALAM NOVER MEMORI IN SORONG

  KRITIK PENGHAKIMAN DAN IMPRESIONISTIK DALAM NOVER MEMORI IN SORONG   A.     SINOPSIS NOVEL   Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ajeng yang memiliki 3 orang kakak yang saling berbeda sifat satu sama lain, yang pergi ke Sorong untuk urusan pekerjaanya menjadi reporter dan penyiar salah satu televise swasta yang bernama SENADA, sekaligus untuk mencari tahu tentang sosok perempuan yang sempat mendampingi ayahnya saat bertugas di Sorong selama dua tahun pada dua puluh Sembilan tahun yang lalu.             Awal keberangkatannya ke Sorong, ia berkeinginan untuk segera bertemu dan bertanya kepada anneke, sosok orang yang sempat mendampingi ayahnya yang merupakan seorang tentara yang sangat mencintai keluarganya. Selama di sorong ajeng tinggal di rumah sepupunya yang menjadi direktur di salah satu bank milik pemerintah di kota Sorong. Dua hari semenjak ajeng datang ke Sorong, ia di sambut dengan banyak sekali keributan yang terjadi, sehingga ini menjadi sebuah keberuntunga

KRITIK PENGHAKIMAN Karya Sastra JUDICIAL CRITICISM

Kritik penghakiman (judicial criticism) ialah kritik sastra yang berusaha menganalisis karya sastra dan menerangkan efek-efek sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, tekniknya, dan gayanya, serta mendasarkan pertimbangan individual kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan atau keluar-biasaan karya sastra. Contoh kritik penghakiman dapat dilihat pada uraian berikut ini. Membaca baris permulaan roman singkat Hamidah barangkali orang akan menyangka, inilah satu di antara pengarang sebelum perang yang menulis dengan teknik lain. Tetapi ternyata setelah kita lanjutkan membaca beberapa kalimat, teknik penulisannya seperti pada umumnya karya-karya masa itu: merupakan garis lurus dari awal sampai akhir. Hanya pengarang menggunakan kalimat-kalimat yang boleh menjadi kalimat akhir cerita sebagai pembuka cerita. Plot lurus seperti ini, tanpak kecakapan pengarang akan mengundang kelemahan-kelemahan, di antaranya faktor rasa ingin tahu pembaca kurang terpusa