Skip to main content

Daun Kacang Tanah


Daun Kacang Tanah

Siapa siy yang tidak tahu dengan kacang tanah?

Tanaman yang termasuk sebagai tanaman budidaya ini dipanen bijinya yang kaya akan protein dan lemak.

Biji tanaman ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, dijadikan sambal, kue dan lain sebagainya.
Di Amerika Serikat, kacang tanah diolah menjadi selai dan merupakan industry yang menguntungkan. Selain biji atau polongnya, batang dan daunnya juga dipanen yang biasanya dijadikan sebagai makanan ternak.

Daun pada tanaman ini memiliki warna hijau muda sampai hijau tua.

Memiliki daun yang majemuk bersirip genap. Terdiri dari anak daun dengan tangkai yang panjang dan keberadaannya berfungsi untuk mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya.

Ada empat daun berbentuk bulat, oval, agak lancip dan berbulu. Daun tanaman ini mengandung zat kapur dan protein sehingga bagus untuk makanan ternak.

Sebagai makanan ternak, daun tanaman ini tidak boleh diberikan dalam keadaan segar (baru dipangkas) dalam jumlah yang berlebihan. Karena hal tersebut dapat menyebabkan sakit perut (bloat) pada ternak.
Pada negara dingin, daun tanaman ini banyak digunakan sebagai pakan ternak.

Daun tanaman ini diawetkan dengan cara dikeringkan yaitu brangkasan-brangkasan kacang tanah ditumbuk di dalam tumpukan kecil.
Sehingga akan timbul uap panas dan kemudian dihamparkan agar menjadi kering serta tidak membusuk. Makanan itu disebut hay yang sangat digemari oleh ternak pada umumnya.

Comments

Popular posts from this blog

ANALISIS PUISI “GAJAH DAN SEMUT” KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sastra adalah kegiatan kreatif manusia yang dijelmakan dalam medium bahasa. Membicarakan puisi berarti membicarakan kebahasaan puisi. Puisi sebagai salah satu karya sastra dapat dianalisis dari bermacam-macam aspeknya. Puisi adalah bagian dari karya sastra. Membicarakan puisi berarti membicarakan bahasa dalam puisi. Puisi merupakan karya estetis yang memanfaatkan sarana bahasa yang khas Suminto (dalam Diah Eka, 2016: 01). Setiap pengarang menulis puisi berdasarkan ekspresi perasaannya sehingga bahasa yang digunakan bisa dimaknai berbeda. Setiap puisi yang dibuat oleh penyairtentu memiliki makna dan arti di dalamnya yang tidak diketahui secara implisit. Puisi adalah bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dengan menggunakan bahasa pilihan. Puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan dan merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.  Apresiasi puisi tidak

KRITIK PENGHAKIMAN DAN IMPRESIONISTIK DALAM NOVER MEMORI IN SORONG

  KRITIK PENGHAKIMAN DAN IMPRESIONISTIK DALAM NOVER MEMORI IN SORONG   A.     SINOPSIS NOVEL   Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ajeng yang memiliki 3 orang kakak yang saling berbeda sifat satu sama lain, yang pergi ke Sorong untuk urusan pekerjaanya menjadi reporter dan penyiar salah satu televise swasta yang bernama SENADA, sekaligus untuk mencari tahu tentang sosok perempuan yang sempat mendampingi ayahnya saat bertugas di Sorong selama dua tahun pada dua puluh Sembilan tahun yang lalu.             Awal keberangkatannya ke Sorong, ia berkeinginan untuk segera bertemu dan bertanya kepada anneke, sosok orang yang sempat mendampingi ayahnya yang merupakan seorang tentara yang sangat mencintai keluarganya. Selama di sorong ajeng tinggal di rumah sepupunya yang menjadi direktur di salah satu bank milik pemerintah di kota Sorong. Dua hari semenjak ajeng datang ke Sorong, ia di sambut dengan banyak sekali keributan yang terjadi, sehingga ini menjadi sebuah keberuntunga

KRITIK PENGHAKIMAN Karya Sastra JUDICIAL CRITICISM

Kritik penghakiman (judicial criticism) ialah kritik sastra yang berusaha menganalisis karya sastra dan menerangkan efek-efek sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, tekniknya, dan gayanya, serta mendasarkan pertimbangan individual kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan atau keluar-biasaan karya sastra. Contoh kritik penghakiman dapat dilihat pada uraian berikut ini. Membaca baris permulaan roman singkat Hamidah barangkali orang akan menyangka, inilah satu di antara pengarang sebelum perang yang menulis dengan teknik lain. Tetapi ternyata setelah kita lanjutkan membaca beberapa kalimat, teknik penulisannya seperti pada umumnya karya-karya masa itu: merupakan garis lurus dari awal sampai akhir. Hanya pengarang menggunakan kalimat-kalimat yang boleh menjadi kalimat akhir cerita sebagai pembuka cerita. Plot lurus seperti ini, tanpak kecakapan pengarang akan mengundang kelemahan-kelemahan, di antaranya faktor rasa ingin tahu pembaca kurang terpusa